'Timor Leste Lebih Serius Belajar Open Source'
Jakarta - Meski berbagai program telah dibuat pemerintah untuk menggalakkan penggunaan software Open Source. Namun tetap saja, Indonesia masih dianggap belum cukup optimal belajar aplikasi bersistem terbuka itu. Bahkan dinilai lebih serius Timor Leste.
Demikian penilaian Kemal Prihatman, Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan TI Ristek dalam jumpa pers yang berlangsung di gedung BPPT, Jakarta, Kamis (5/6/2009).
Kemal memang baru saja merasakan langsung bagaimana antusiasme warga Timor Leste dalam belajar Open Source. Ia dan beberapa praktisi TI Tanah Air -- termasuk Onno W. Purbo -- beberapa hari lalu datang ke negara pecahan Indonesia itu untuk memperkenalkan Open Source.
"Kami ke sana karena diminta untuk membantu, sekaligus ingin memperkenalkan pilihan lain dalam menggunakan software komputer. Jadi (Open Source) bukan sebagai alternatif," ujarnya kepada beberapa wartawan.
Kembali ke soal 'keseriusan', Kemal menilai, komitmen yang diberikan sejumlah pihak yang berkepentingan di Timor Leste melebihi apa yang telah terjadi di Indonesia. Mulai dari pejabat pemerintahnya hingga komunitas TI di sana yang bersatu padu untuk kemajuan bersama.
"Saat saya ketemu Wakil Menteri yang menangani infrastruktur di Timor Leste, ia berkata bahwa sangat mendukung acara itu dan ingin Timor Leste belajar ICT dari Indonesia," pungkasnya. ( ash / faw )
No comments:
Post a Comment